Praktikum 5. Bekerja dengan Bash Shell
Praktikum
5
Bekerja
dengan Bash Shell
POKOK
BAHASAN:
ü History
pada Bash Shell
ü Membuat
Bash Shell Script
TUJUAN
BELAJAR:
Setelah
mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
ü Memahami
shell pada sistem operasi Linux.
ü Menggunakan
feature history pada Bash Shell.
ü Mengubah
feature history pada Bash Shell.
ü Mengubah
prompt shell.
ü Melakukan
konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis.
ü Membuat
dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi.
ü Memahami
job control.
ü Memahami
stack.
ü Menggunakan
alias.
TEORI
SINGKAT:
1. SHELL
Shell adalah Command executive, artinya
program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi
yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut. Shell ditandai dengan
prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt $ dan untuk superuser menggunakan
promp #.
Beberapa
macam shell:
·
/bin/sh
Bourne shell, dirancang
oleh Steve Bourne dari AT&T
·
/bin/csh
Dikembangkan oleh UNIX
Berkeley yang dikenal dengan C-Shell
·
/bin/bash
Kompatibel dengan Bourne
Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Korn-Shell.
Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak
ada, kecuali pada fasilitas pemrograman dan editing.
2. PROFILE
Pada
saat login, program akan menjalankan beberapa program yaitu:
·
/etc/profile
Berisi shell script yang
berlaku untuk seluruh pengguna Linux.
·
Profil untuk setiap pemakai
Pada home directory,
login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile. Bila tidak ada,
maka file .bash_login akan dicari. Bila .bash_login tidak ada,
maka dicari file bernama .profile.
·
.bashrc
File
ini akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain
melalui instruksi su.
·
.bash_logout
Pada saat logout, maka
bash akan mencari file .bash_logout. Bila ada, file tersebut akan
dieksekusi sebelum logout.
Isi
dari /etc/profile:
# System wide environment and startup
programs
# Functions and aliases go in /etc/bashrc
PATH=“$PATH:/usr/X11R6/bin”
PS1=“[\u@\h \W]\\$”
umask 022
USER=‘id –un’
LOGNAME=$USER
MAIL=”/var/spool/mail/$USER”
HOSTNAME=’/bin/hostname’
HISTSIZE=1000
HISTFILESIZE=1000
Export PATH PS1 HOSTNAME HISTSIZE
HISTFILESIZE USER LOGNAME MAIL
PATH |
merupakan daftar nama
direktori. Bila sebuah instruksi diberikan dari prompt shell, maka instruksi
tersebut akan dicari pada daftar tersebut. |
PS1 |
adalah prompt dimana \u = Nama User \h = Nama Host \W = Nama working
direktory |
3. HISTORY
History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari
semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat
sebagai history, kemudian dapat dipilih kembali, diedit dan dieksekusi. History
memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang,
terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter.
Navigasi pada daftar
history menggunakan karakter kontrol sebagai berikut:
^P (Ctrl-P) melihat instruksi sebelumnya
^N (Ctrl-N melihat instruksi berikutnya
!! eksekusi kembali
instruksi sebelumnya
!! –3 3 instruksi sebelumnya
akan diulang
!!88 ulangi instruksi no
88
4. BASH-SCRIPT
Bash-script
adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi
bash script gunakan. sebelum file bash-script yang berarti eksekusi shell dan
tanda ./ berarti file bash-script berada pada direktori actual.
5. JOB
CONTROL
Job
adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel. Sebuah Job
dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah
sama dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.
6. EDITOR
vi
Vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut
dapat memanfaatkan fasilitas satu layar penuh. Vi mempunyai 2 buah modus,
yaitu:
·
Command line
Editor vi
mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh
seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.
·
Editing
Editor vi mengintepretasikan input
sebagai teks yang akan dimasukkan ke dalam buffer editor. Pada bagian bawah
layar akan tampil teks “INSERTING”.
Pada
awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode. Dengan menekan tombol
“i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke command mode, tekan tombol
Esc.
TUGAS
PENDAHULUAN:
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Apa
yang dimaksud dengan shell dan sebutkan shell yang ada di sistem operasi Linux.
Jawab:
Shell adalah Command
executive, artinya program yang menunggu instruksi dari pemakai,
memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah
tersebut. Shell ditandai dengan prompt. Shell yang ada di sistem operasi Linux
sebagai berikut:
·
/bin/sh
Bourne shell, dirancang
oleh Steve Bourne dari AT&T
·
/bin/csh
Dikembangkan oleh UNIX
Berkeley yang dikenal dengan C-Shell
·
/bin/bash
Kompatibel dengan Bourne
Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Korn-Shell.
2. Apa
yang dimaksud dengan profile pada Bash Shell.
Jawab: Profile pada bash
shell merupakan profil untuk setiap pemakai pada home directory.
3. Apa
yang Anda ketahui mengenai file .bashrc.
Jawab:
File .bashrc adalah file
yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain
melalui instruksi su.
4. Apa
yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history,
sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah
digunakan oleh user!
Jawab:
History
adalah catatan dari semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan. History
memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang,
terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter.
Cara-cara
untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah digunakan sebagai
berikut:
^P (Ctrl-P) melihat instruksi sebelumnya
^N
(Ctrl-N melihat
instruksi berikutnya
!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya
!! –3 3 instruksi sebelumnya akan diulang
!!88
ulangi
instruksi no 88
5. Cobalah
menggunakan editor vi untuk mengetik dan pahami perintah-perintah yang ada
seperti yang terdapat pada dasar teori (untuk dilakukan, tidak perlu dijawab
sebagai tugas pendahuluan). Perintah-perintah yang penting: inser huruf
(kalimat), delete (per huruf, per kata dan per baris), simpan file dan keluar
dari editor vi.
PERCOBAAN:
Percobaan
1: Profile
1. File
.bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File
.bash_profile adalah hidden file, sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a pada
instruksi ls.
$ ls –a
$ more .bash_profile
Hasil:
Analisa:
Perintah ls -a digunakan
untuk menampilkan seluruh isi directory home termasuk file yang hidden/tersembunyi.
Pada perintah $ more .bash_profile, tidak terdapat file dan direktorinya. Hal
ini terjadi untuk beberapa versi ubuntu. Namun pada umumnya file ini berisi
konfigurasi bash shell.
2. File
.bash_logout akan diekseksi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house
clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file
atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi
$ cat .bash_logout
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas digunakan untuk
melihat isi .bash_logout, yaitu perintah yang akan tereksekusi saat kita
logout.
Percobaan
2: Menggunakan Feature History Bash
1. Bash
shell menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat
mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan Panah
Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.
Hasil:
Analisa:
Ketika menekan panah
atas, secara otomatis menampilkan perintah yang sebelumnya pernah ditulis.
2. Berikutnya,
berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukkan perintah berikut
dan tekan Enter pada setiap baris.
$ cd
$ ls –l /etc
$ ls –l
$ whoami
$ who
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas digunakan
untuk diingat dan akan dipanggil pada nomor 3 untuk mengecek history. Perintah
cd digunakan untuk masuk suatu directory. Perintah ls -l /etc digunakan untuk
me-list isi direktori etc. Perintah ls -l digunakan untuk me -list atau melihat
daftar direktori home. Perintah who dan whoami digunakan untuk menampikan user
dan user yang sedang aktif.
3. Untuk
memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan
perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.
$ history
Hasil:
Analisa:
Perintah history
digunakan untuk menampilkan history input yang pernah dimasukkan ke terminal
berupa input keyboard. Perintah pada nomor 2 yang telah diinputkan juga masuk
ke dalam history.
4. Anda
dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi
hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang
mudah menggunkaan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih
dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukkan kunci! diikuti nomor perintah.
$ ! <Nomor
Perintah> Contoh:
!780
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas digunakan
untuk memasukkan input yang sama sesuai dengan nomor yang ditunjuk. Nomor
tersebut dapat dilihat ketika perintah history dijalankan. Ketika memasukkan
perintah nomor 647, yang dimana merupakan perintah who. Maka selanjutnya
perintah itupun berjalan.
5. Anda
dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc?!
akan menjalankan perintah ls –l
/etc yang
sebelumnya digunakan.
$ !?etc?
Hasil:
Analisa:
Perintah !?etc? adalah
perintah yang digunakan untuk mencari perintah yang ada hubungannya dengan etc
dan yang pernah digunakan. Sedangkan kita pernah menggunakan perintah ls -l
/etc maka perintah itupun berjalan karena kita memanggilnya dengan kata
kunci etc.
6. Kemudian
gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l /etc yang kedua dan
bukan !?etc?
$ history
Hasil:
Analisa:
Pada gambar di atas,
dapat dilihat bahwa walaupun kita menginputkan perintah !?etc? tetapi
yang berada dalam history adalah ls -l /etc karena yang berjalan adalah
program tersebut. Dengan kata lain !?etc? bukanlah perintah lain tetapi
merupakan pancingan untuk memanggil ls -l /etc.
7. Apabila
string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error.
$ !?wombat99?
Hasil:
Analisa:
Ketika perintah !?wombat99?
dijalankan, terdapat pesan error. Hal ini terjadi karena kita memasukkan
kata yang belum pernah dimasukkan ke terminal sebelumnya.
8. Jika
diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda
ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.
$ !who
$ !whoa
Hasil:
Analisa:
Perintah !who sama saja
dengan perintah who, tanda ! hanya untuk jika terjadi salah
mengetikan perintah. Misal, kita ingin
memasukan perintah whoami, tetapi ternyata kita salah ketik menjadi whoa. Tapi
karena kita sudah menggunakan tanda ! maka yang keluar tetaplah output
dari perintah whoami.
9. Anda
bisa menggantikant string pada perintah history, terutama pada perintah yang
panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | grep shell | less dan
tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang
berisi kata “shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata “alias”,
maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi cukup ketik ^shell^alias^
dan tekan Enter maka akan menggantikan kata “shell” dengan “alias”.
$ cat /bin/bash | strings
| grep shell | less
$ ^shell^alias^
Hasil:
Analisa:
Perintah cat /bin/bash | strings | grep shell |
less dimaksudkan untuk mencari kata shell dengan cara membaca /bin/bash.
Sedangkan perintah ^shell^alias^ digunakan untuk mengganti kata shell
pada perintah sebelumnya dan diganti dengan kata alias. Perintah tersebut sama
saja dengan perintah cat /bin/bash | strings | grep shell | less, tetapi
untuk menyingkat hal tersebut cukup menggunakan perintah ^shell^alias^.
Percobaan
3: Mengubah Feature History Bash
1. Bash
shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log in
kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home
directory.
$ cd
Hasil:
Analisa:
Perintah cd digunakan
untuk masuk ke dalam direktori.
2. Lihat
beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history
dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date.
$ tail .bash_history
Hasil:
Analisa:
Pada perintah di atas,
yang ditampilkan adalah perintah terakhir yang diinputkan sebelum komputer kita
restart atau matikan. Perintah history sampai cat /bin/bash | strings
| grep shell | less adalah perintah yang diinputkan sebelum saya mematikan
komputer.
3. Ketik
history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah
history dan baris sebelumnya adalah
tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date,
karena disimpan pada memory sistem.
$ history
Hasil:
Analisa:
Perbedaaan perintah history
dengan tail .bash_history adalah jika perintah history
menampilkan perintah yang kita inputkan terakhir/paling baru. Sedangkan
perintah tail .bash_history menampilkan perintah yang terakhir kita
masukkan sebelum komputer kita matikan/restart (bukan yang terbaru/up to date).
4. Ketik
perintah berikut
$ echo ‘Ini perintah
saya’
Hasil:
Analisa:
Perintah echo
digunakan untuk mencetak teks “Ini perintah saya”.
5. Log
out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter.
Maka perintah echo ’Ini perintah
saya’ akan
berada pada baris terakhir. Lihat file .bash_history,
maka perintah tsb akan terdapat pada file .bash_history.
$ history
$ tail .bash_history
Hasil:
Analisa:
Perintah echo “Ini
perintah saya” masuk ke dalam history yang terakhir. Namun perintah echo
“Ini perintah saya” tidak masuk ketika perintah tail .bash_history
dijalankan. Hal ini terjadi karena saya belum sempat untuk mematikan komputer
saya sehingga perintah echo pada tail .bash_history tidak masuk.
6. Ketik
history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan
spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q
$ history|less
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas sama
saja dengan melihat perintah history terakhir pada screen.
7. Untuk
melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan
output yang keluar serupa di bawah ini
$ wc –l .bash_history
1000 .bash_history
Hasil:
Analisa:
Perintah wc -l
digunakan untuk menampilkan jumlah history pada file.
8. Output
menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk
melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE.
Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut
$ set|grep HISTSIZE
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas
digunakan untuk melihat jangkauan (limit) atau kuota perintah history yang
dapat disimpan bash.
9. Bila
ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE
pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory.
$ echo ‘HISTSIZE=5000’
>> .bashrc
Hasil:
Analisa:
Maksud dari perintah di
atas adalah untuk memperbesar limit penyimpanan perintah pada history dari 1000
menjadi 5000.
10. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
$ set|grep HISTSIZE
Hasil:
Analisa:
Pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa kita telah berhasil mengubah histsize dari 1000 menjadi 5000.
11. Ketikkan
perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH
history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas, jika
perintah history di ketik beberapa kali, maka perintah ini hanya disimpan pada
bash sehingga hasilnya tetap sama walaupun perintah diketik beberapa kali.
12. Anda
dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika
perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan
menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups
pada file .bashrc
$ echo
‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc
Hasil:
Analisa:
Saya telah mengetikkan
history banyak sekali, dan setelah itu kita menginputkan perintah tersebut
dengan maksud agar perintah history yang saya masukkanhanya disimpan dalam bash.
13. Log
out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali
dan perhatikan berapa kali history muncul.
Hasil:
Analisa:
Dapat dilihat bahwa
perintah history yang saya masukkan hanya tersimpan satu yaitu pada
nomor 676 padahal saya menginputkan perintah history berkali kali.
Percobaan
4: Mengubah Prompt Shell
1. Prompt
Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1. Selain
menampilkan string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi
dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current
time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu
sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format dalam HH:MM:SS
$ PS1=’\t:’
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas
digunakan untuk mengganti prompt dari egypt@egypt-virtualBox: menjadi waktu.
2. Untuk
menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut:
$ PS1=’\t:’
Hasil:
Analisa:
Ternyata outputnya sama
seperti sebelumnya, yaitu tetap dalam format 24 jam.
3. Kebanyakan
orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory.
Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama
direktory. Karakter \w menampilkan hanya nama direktory. Jika current
directory adalah home directory, maka tampil prompt
~:
$ PS1=’\w:’
Hasil:
Analisa:
Perintah tersebut
digunakan untuk menampilkan prompt bash seperti pada gambar.
4. Ketik
cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:
$ cd /usr/sbin
Hasil:
Analisa:
Perintah cd /usr/sbin
digunakan untuk melihat prompt /usr/bin:
5. Ketik
PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:
$ PS1=’\W:’
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas
digunakan untuk melihat prompt sbin.
6. Ada
beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2
digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik
echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter.
Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH
menunggu Anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter.
Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul
diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ’Hello
>’
Hasil:
Analisa:
Simbol lebih besar dari
(>) muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda menyelesaikan
perintah. Lambang > menunjukan adanya instruksi yang belum selesai dari
instruksi yg saya masukan yaitu echo, karena saya memulai dengan ‘ tapi blm saya
tutup ,maka ketika diketik enter hasilnya adalah seperti digambar.
7. Anda
dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut:
$ PS2=’Selesai memasukkan perintah Anda:’
Hasil:
Analisa:
Ketik penutup quote (‘)
dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello”,
muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.
8. Kemudian
ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris
berikutnya akan muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian
ketikkan penutup quote (’) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka
kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ’Hello
Selesai memasukkan
perintah Anda:’
Hasil:
Analisa:
Perintah ini digunakan
untuk menampilkan prompt PS1.
9. Prompt
BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting colorsetting string.
Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current
working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root).
Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut:
$ PS1=’\033[0;34m\w\$
\033[0;37m’
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas
digunakan untuk mengganti warna prompt bash menjadi warna biru. Keterangan
untuk mengubah warna sebagai berikut:
30=hitam, 31=merah,
32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
10. Untuk
mendapatkan prompt warna merah ketikkan berikut:
$ PS1=’\033[0;31m\w\$
\033[0;37m’
30=hitam, 31=merah,
32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
Hasil:
Analisa:
Perintah diatas dimaksudkan
untuk mengganti warna prompt bash menjadi warna merah. Keterangan untuk
mengubah warna sebagai berikut:
30=hitam, 31=merah,
32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
11. Bila
menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut:
$
PS1=’\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m’
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas
digunakan untuk mengganti warna prompt bash menjadi beberapa warna. Keterangan
untuk mengubah warna sebagai berikut:
30=hitam, 31=merah,
32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
12. Anda
bisa menampilkan atribut visual seperti lebih terang, berkedip dan warna
kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control
diganti 1, seperti perintah berikut:
$
PS1=’\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m’
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas digunakan
untuk mengubah warna pada prompt bash. Atribut kontrol 1 dimaksudkan untuk
membuat warna menjadi lebih terang.
13. Untuk
menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7,
seperti perintah berikut:
$
PS1=’\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m’
Hasil:
Analisa:
Atribut control angka 7
digunakan untuk membuat warna kebalikannya.
14. Untuk
menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah
berikut:
$ PS1=’\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m’
Hasil:
Analisa:
Atribut control angka 5 digunakan agar prompt bashnya
berkedip.
Percobaan
5: Menambahkan otomatisasi ke Prompt Shell
1. Pastikan
Anda berada di home directory
$ cd ~
Hasil:
Analisa:
Perintah cd digunakan
untuk masuk ke dalam direktori home.
2. Buatlah
skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor,
tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.
$ echo ’sort ~/list >
~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter
Hasil:
Analisa:
Perintah diatas merupakan
perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Pastikan sedang berada di
home direktori, kemudian membuat skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Karena
hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. Perintah echo ‘sort
~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter untuk membuat deteran file
terurut.
3. Buatlah
file skrip diatas menjadi file executable
$ chmod +x sorter
Hasil:
Analisa:
Perintah tersebut digunakan
untuk membua file skrip menjadi file executable.
4. Jalankan
program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk
melakukannya, buatlah variable PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah
nama dari program sorter.
$ PROMPT_COMMAND=~/sorter
Hasil:
Analisa:
Untuk menjalankan program
sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1.
5. Ketikkan
echo ’John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat
secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ’John Smith:13001’ akan
ditambahkan. $ echo ’John Smith:13001’>>list
Hasil:
Analisa:
Percobaan ini dimaksudkan
untuk memasukkan John Smith:13001 kedalam file list.
6. Ketik
cat list dan tekan Enter. Maka Anda akan melihat isi file list. Pada saat ini, file
mungkin mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file
sudah terurut.
$ cat list
Hasil:
Analisa:
Perintah cat list
digunakan untuk membaca file list atau melihat isi file list yang telah dibuat.
7. Masukkan
bebe rapa perintah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang
berbeda. Kemudian ketik cat list dan tekan Enter.
$ echo
’Anita:13002’>>list
$ echo
’Samantha:13003’>>list
$ echo
’Patrik:13004’>>list
$ echo ’Sponge
Bob:13005’>>list
$ echo
’Lisa:13006’>>list
$ echo
’Squid:13007’>>list
Hasil:
Analisa:
Perintah diatas
dimaksudkan kita memasukkan nama-nama tersebut kedalam file list.
Perintah cat digunakan untuk menampilkan isi file list secara urut sesuai nama
abjad.
8. Apabila
Anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu,
Anda tidak perlu menambahkan variable PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file
konfigurasi seperti .bashrc. Bila Anda ingin BASH berhenti menjalankan program
sorter, maka ketikkan variable PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter
atau log out dan login kembali.
$ PROMPT_COMMAND=
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas digunakan untuk menghentikan program
sorter.
Percobaan
6: Membuat Bash-script dan menjalankannya
1. Membuat
file p1.sh
$ vi p1.sh
echo “Program bash
Script”
Hasil:
Analisa:
Pertama-tama membuat file
p1.sh menggunakan editor. Untuk memasukkan suatu kata, terlebih dahulu tekan
huruf i. Kemudian kita masukkan di dalamnya echo “Program bash
Script”. Untuk keluar, bisa menekan esc, lalu tekan :, dan
dilanjutkan dengan mengetik wq! dan Enter.
2. Mengubah
program menjadi executable
$ ls –l p1.sh
$ chmod +x p1.sh
$ ls –l p1.sh
Hasil:
Analisa:
Perintah $ ls –l p1.sh
digunakan untuk menampilkan file p1.sh. Sedangkan perintah $ chmod +x
p1.sh dimaksudkan agar file p1.sh dapat dijalankan di linux.
3. Menjalankan
script
$ bash p1.sh
$ sh p1.sh
$ . p1.sh
$ ./p1.sh
Hasil:
Analisa:
Untuk menjalankan file
.sh dapat menggunakan perintah bash, sh, .. dan ./
4. Konvensi
dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi
tersebut
$ vi p1.sh
#!/bin/bash
echo “Program bash
script”
Hasil:
Analisa:
Menambahkan #!/bin/bash
pada file p1.sh dengan cara untuk memasukkan suatu kata, terlebih dahulu
tekan huruf i. Kemudian kita masukkan di dalamnya “!/bin/bash”.
Untuk keluar, bisa menekan esc, lalu tekan :, dan dilanjutkan
dengan mengetik wq! dan Enter. Tanda #!/bin/bash merupakan petunjuk bahwa script file tersebut
adalah script bash. Tanda “#” digunakan untuk menambahkan komentar pada script.
5. Buatlah
file p2.sh
$ vi p2.sh
#!/bin/bash
echo “Program 2 bash script”
Hasil:
Analisa:
Untuk membuat file p2.sh sama seperti pada p1.sh.
Menambahkan #!/bin/bash yang menandakan bahwa script file tersebut
adalah file bash. Tanda “#” digunakan untuk menambahkan komentar pada script.
6. Menjalankan
beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda;
$ cat p1.sh ; cat p2.sh
$ ./p1.sh ; ./p2.sh
Hasil:
Analisa:
Kita dapat menjalankan 2 program secara sekaligus
dengan cara memberi tanda ;.
7. Menjalankan
script sebagai prosees background, sehingga prompt tidak
Percobaan
7: Job Control
1.
Proses foreground
$ ps x
Hasil:
Analisa:
Perintah ps x berfungsi
untuk menampilkan proses pada foreground.
2.
Proses background
$ ps x > hasil &
Hasil:
Analisa:
Untuk menampilkan jumlah
proses yang berjalan menggunakan perintah di atas.
3.
Setiap job mempunyai PID yang tunggal
(unique). Untuk melihat jobs yang aktif
$ jobs
Hasil:
Analisa:
Perintah jobs
digunakan untuk melihat jobs yang aktif.
4.
Buatlah file ploop.sh. File ini tidak akan pernah berhenti
kecuali ditekan Ctrl-C
$ vi ploop.sh
#!/bin/bash
while [ true ]
do
sleep
10
echo
“Hallo”
done
Hasil:
Analisa:
Pertama-tama, membuat
file ploop.sh. Kemudian menuliskan program di atas caranya dengan menekan i,
lalu tulis programnya. Untuk keluar, menekan esc, lalu tekan :,
dan disertai dengan menulis wq! dan enter untuk menyimpannya. Program
tersebut bermaksud untuk setiap 10 detik maka terminal akan mencetak teks
“Hallo”. Program dapat dihentikan dengan menekan Ctrl+C.
5.
Buatlah file ploop.sh menjadi executable.
Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar
program, tekan Ctrl-C (^C)
$ chmod +x ploop.sh
$ ./ploop.sh
Hasil:
Analisa:
Perintah chmod +x
ploop.sh membuat program menjadi bisa dijalankan dengan linux di terminal.
Ketika dijalankan, maka programnya akan menampilkan teks Hallo dan akan terus
berjalan sampai dihentikan dengan cara menekan Ctrl+C. Namun, pada program
saya, terdapat error karena perintah true tidak ditemukan.
Percobaan
8: Manipulasi stack untuk Direktori
1.
Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori,
pada output hanya ditampilkan direktori home ~
$ dirs
Hasil:
Analisa:
Perintah dirs digunakan untuk melihat stack directory dan menampilkan
directory home.
2.
Membuat 3 buah direktori
$ mkdir marketing sales
support
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas
digunakan untuk membuat direktori marketing, sales, dan support.
3.
Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori,
pada output hanya ditampilkan direktori home
~ $ dirs
Hasil:
Analisa:
Perintah dirs
digunakan untuk melihat stack direktori dan ketika dieksekusi hasilnya
menampilkan direktori home.
4.
Membuat 3 buah direktori
Percobaan
9: Alias
1.
Alias adalah mekanisme untuk memberi nama
alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah
terdaftar pada system:
$ alias
Hasil:
Analisa:
Perintah alias
digunakan untuk menampilkan perintah alias yang sudah ada pada sistem atau bisa
dibilang perintah alias default.
2.
Membuat beberapa alias
$ alias del=’rm –i’
$ alias h=’history’
Hasil:
Analisa:
Maksud perintah di atas
adalah membuat alias yaitu mengganti perintah rm -i dengan alias del,
serta mengganti perintah history dengan alias h.
3.
Gunakan instruksi hasil alias
$ ls
$ del hasil
$ h | more
Hasil:
Analisa:
Perintah ls
digunakan untuk melihat daftar file/direktori, sehingga kita bisa melihat file
yang kita hapus sudah terhapus atau belum. Perintah $ del hasil digunakan
untuk menghapus direktori hasil. Lalu untuk melihat history dengan tampilan
lebih banyak menggunakan h | more. Perintah tersebut bisa dieksekusi
karena sebelumnya kita telah mengganti perintah history dengan alias.
4.
Untuk menghapus alias gunakan instruksi
unalias
$ unalias del
$ del files (Terdapat Pesan Kesalahan, mengapa ?)
Hasil:
Analisa:
Perintah unalias del digunakan untuk menghapus
alias dari kata del yang sebelumnya adalah rm -i. Sehingga selanjutnya
perintah del menjadi kosong dan tidak dialiaskan. Oleh karena itu ketika
perintah del files dijalankan, terdapat pesan error karena alias del
sebelumnya sudah dihapus.
LATIHAN:
1. Eksekusi
seluruh profile yang ada:
a. Edit
file profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut: echo ’Profile
dari /etc/profile’
Hasil:
Analisa:
Perintah
di atas digunakan untuk mengedit file di etc/profile. Untuk membuat dan mengedit
file menggunakan editor, terdapat beberapa perintah yang dapat ditulis seperti nano,
vi, dan vim. Namun, disini saya menggunakan perintah nano untuk membuat dan
mengedit teks di editor. Setelah editor ditulis, untuk menyimpan filenya
menggunakan Ctrl+O dan keluar menggunakan Ctrl+X. Bisa juga
menyimpannya dengan cara Ctrl+X, tekan Y, lalu Enter.
Kemudian dicek menggunakan su - <user> dan terlihat bahwa profile
dari /etc/profile sudah bisa dieksekusi. Yang artinya telah sukses ditambahkan.
b. Asumsi
nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu:
/home/student/.bash_profile /home/. student/.bash_login /home/student/.profile
/home/student/.bashrc
Hasil:
/home/student/.bash_profile
/home/student/.bash_login
/home/student/.profile
/home/student/.bashrc
Analisa:
Perintah
vi digunakan untuk masuk ke teks editor untuk mengedit file konfigurasi
sistem, membuat script shell, membuat program, dan sebagainya.
c. Ganti
nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file tersebut,
cantumkan instruksi echo, misalnya pada /home/ student/.bash_profile: echo
“Profile dari .bash_profile”
/home/egypt/.bash_profile
/home/egypt/.bash_login
/home/egypt/.profile
/home/egypt/.bashrc
Analisa:
Semua
perintah di atas digunakan untuk mengubah semua profile yang sudah ada. Yaitu .bash_profile,
.bash_login, .profile, dan .bashrc. Untuk mengubah dan mengedit teks dalam
editor, caranya sama seperti pada nomor satu menggunakan perintah nano.
d. Lakukan
hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang
bersangkutan.
Hasil:
Analisa:
Perintah editor seperti pada nomo sebelumnya. Fungsi
dari setiap file yang diedit akan muncul pada waktu tertentu. Saat mulai
session bash akan muncul teks “profile dari .bashrc”. Saat login, akan muncul
seperti pada gambar di atas.
2. Jalankan
instruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut:
$ su student
$ exit
kemudian gunakan opsi –
sebagai berikut:
$ su – student
$ exit
Jelaskan perbedaan kedua utilitas
tersebut.
Hasil:
Analisa:
Perintah di atas adalah
perintah yang digunakan untuk pindah ke super user, sistem meminta password
admin. Pada perintah tersebut, pada file .bashrc sudah dimodifikasi sebelumnya
sehingga instruksi echo terpanggil bila menggunakan perintah su -
<user>. Untuk mengakhirinya menggunakan perintah exit.
Perbedaan dari 2 utilitas
tersebut adalah pada su <user> setelah kita memasukkan password
maka akan keluar pesan atau perintah dari file .bashrc dan ketika exit maka
akan muncul kata exit, sedangkan pada su - <user> akan memunculkan
pesan atau perintah dari file .bash_profile yang berhubungan dengan profile dan
ketika exit akan muncul kata logout.
3. Logout
a. Edit
file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum eksekusi
logout Echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
Sleep
5
Clear
Hasil:
Analisa:
Menambahkan
perintah echo untuk menampilkan pesan dan menahannya selama 5 detik dengan
perintah sleep. Perintah ini akan dikerjakan saat kita logout sebagai user.
Ketika
kita masuk menggunakan su - <user> maka ketika exit akan
dikerjakan echo dan sleep tersebut.
b. Edit
file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum eksekusi
logout
Hasil:
Analisa:
Menambahkan
perintah echo untuk menampilkan pesan dan menahannya selama 4 detik dengan
perintah sleep. Perintah ini akan dikerjakan saat kita logout sebagai user.
Ketika
kita masuk menggunakan su - <user> maka ketika exit akan
dikerjakan echo dan sleep tersebut.
4. History
a. Ganti
nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20
$
HISTSIZE=20
$
h
Hasil:
Analisa:
HISTSIZE
akan mengubah limit dari history terminal dari 1000 menjadi hanya 20 baris.
Dengan perintah history, terlihat bahwa history terminal tidak melebihi 20
baris. Sebelum perintah h dieksekusi, perintah alias h=”history”
dijalankan terlebih dahulu agar program perintah h tidak error.
b. Gunakan
fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang
terakhir dilakukan.
$
!-5
Hasil:
Analisa:
Perintah
ini dimaksudkan untuk menjalankan perintah kelima dari akhir history.
Karena perintah kelima dari akhir adalah “> maka perintah itu yang ditampilkan
pada terminal. Perintah dengan history yang ada bisa dijalankan dengan !-[nomor
history].
c. Ulangi
instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history
buffer
$
!!
Hasil:
Analisa:
Perintah
!! berguna untuk menjalankan perintah terakhir yang dilakukan.
d. Ulangi
instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150
$
!150
Hasil:
Analisa:
Digunakan
untuk menjalankan perintah sesuai nomor history.
e. Ulangi
instruksi dengan prefix “ls”
$
!ls
$
!?ls?
Jelaskan
perbedaan instruksi diatas
Hasil:
Analisa:
Perintah
! ls digunakan untuk mengulangi instruksi dengan prefik. Perbedaan
diantara 2 command tersebut adalah !ls akan menjalankan perintah ls yang
terakhir kali dilakukan, sedangkan !?ls? akan mencari perintah terakhir
yang mengandung kata kunci ls. Dalam case diatas hasilnya sama karena
perintahnya bertepatan sama.
5. Prompt
String (PS)
a. Edit
file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan
dengan parameter nama variab le tersebut, agar perubahan variable PS1 dikenal
oleh semua shell PS1=’> ‘
export
PS1
Eksperimen
hasil PS1:
$
PS1=“\! > “
69
> PS1=”\d > “
Mon
Sep 23 > PS1=”\t > “
10:10:20
> PS1=”Saya=\u > “
Saya=stD02001
> PS1=”\w >”
~
> PS1=\h >”
Hasil:
Analisa:
Untuk membuat dan mengedit file menggunakan editor, terdapat beberapa perintah
yang dapat ditulis seperti nano, vi, dan vim. Namun, disini saya menggunakan
perintah nano untuk membuat dan mengedit teks di editor. Setelah editor ditulis,
untuk menyimpan filenya menggunakan Ctrl+O dan keluar menggunakan Ctrl+X.
Bisa juga menyimpannya dengan cara Ctrl+X, tekan Y, lalu Enter.
Setelah mengedit teks di editor, panggil perintah dengan menggunakan perintah PS1=”\!>”.
b. Ubahlah
warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip.
Hasil:
Analisa:
Membuat
tulisan berwarna biru dan berkedip menggunakan 003 sebagai reset all, atribut 5
adalah agar nantinya berkedip, dan 34m adalah kode warna biru.
6. Bash
script
a. Buat
3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing:
p1.sh
#!
/bin/bash
echo
“Program p1”
ls
–l
p2.sh
#!
/bin/bash
echo
“Program p2”
who
p3.sh
#!
/bin/bash
echo
“Program p3”
ps
x
Hasil:
Analisa:
Untuk
membuat dan mengedit file menggunakan editor, terdapat beberapa perintah yang
dapat ditulis seperti nano, vi, dan vim. Namun, disini saya menggunakan
perintah vi untuk membuat dan mengedit teks di editor. Untuk memulai
ketikan, dengan cara menekan tombol i pada keyboard. Setelah editor ditulis,
untuk menyimpan filenya kemudian keluar dengan menekan tombol esc, lalu
ketik :wq. Keterangan menggunakan editor vi sebagai berikut:
a
= masuk ke menu insert / editing. ditandai dengan munculnya tulisan –INSERT–
dibagian bawah layar.
Esc
(Escape) = keluar dari menu edit.
:w
= Save atau menyimpan hasil editing.
:q
= Keluar / exit.
:wq
= Save kemudian keluar.
:q!
= keluar tanpa save (abaikan perubahan file).
/katayangdicari
= mencari / search “katayangdicari”.
:%s/katalama/katabaru
= mengganti semua katalama dengan katabaru.
b. Jalankan
script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya:
$
./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh
$
./p1.sh &
$
./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh &
$
( ./p1.sh ; ./p3.sh ) &
Hasil:
$
./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh
Analisa:
Perintah
di atas berfungsi untuk menjalankan program p1 kemudian dilanjutkan program p3
dan dilanjutkan program p2.
$
./p1.sh &
Analisa:
Perintah
di atas berguna untuk menjalankan isi file p1.sh yaitu ls –a, serta
menjalankannya pada background.
$
./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh &
Analisa:
Ketiga
file tersebut akan dijalankan pada background sehingga memiliki pid masing”
serta satu perintah yang telah seleasai dieksekusi yaitu file p1.sh yang
sebelumnya dijalankan.
$
( ./p1.sh ; ./p3.sh ) &
Analisa:
Dalam
case ini p1 dan p3 akan dijalankan pada satu kesatuan perintah tetapi tetap
menghasilkan output dari p1 dan p3. Atau dengan kata lain, perintah ini
digunakan untuk menjalankan program p1 dan menjalankan p3 dan kemudian dibungkus
di dalam background.
7. Jobs
a. Buat
shell-script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik,
kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil.
#!/bin/bash
while
[ true ]
do
date >> hasil
sleep 10
done
Hasil:
Membuat
file pwaktu.sh menjadi executable
Analisa:
Untuk
membuat dan mengedit file menggunakan editor, terdapat beberapa perintah yang
dapat ditulis seperti nano, vi, dan vim. Namun, disini saya menggunakan
perintah vi untuk membuat dan mengedit teks di editor. Ketika file
editor telah berhasil dibuat, maka perintah chmod +x pwaktu.sh digunakan untuk
membua file skrip menjadi file executable. Perintah cat digunakan untuk melihat
hasil pada pwaktu.sh, utput hasil
dari perintah date akan di belokkan ke dalam file hasil, dan
dapat dilihat bahwa setiap 10 detik, program berjalan dengan menyipan tanggal
dan jam pada file hasil.
b. Jalankan
sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di
background sebagai berikut:
$
jobs
$
find / -print > files 2>/dev/null &
$
jobs
Hasil:
Kita
menjalankan dengan perintah ./pwaktu.sh
$
jobs
$
find / -print > files 2>/dev/null &
$
jobs
Analisa:
File
pwaktu.sh akan dijalankan pada background, lalu ditambahkan perintah find / -print > files 2>/dev/null
& yang berguna untuk mencari seluruh file pada direktori / dan hasilnya
dibelokkan ke dalam files dan errornya ke /dev/null. Sehingga akan ada 2
jobs yang dijalankan.
c. Jadikan
program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke
background
$
fg %1
$
bg
Hasil:
Analisa:
Perintah
fg %1 maksudnya memindahkan program 1 yang ada di backgroundmenjadi
berada di foreground. Dan untuk memindahkan kembali ke background, dihentikan
dulu dengan Ctrl+Z. Perintah bg digunakan untuk mengembalikan
proses 1 ke background.
d. Stop
program background dengan utilitas kill
$
ps x
$ kill [Nomor PID]
Hasil:
Analisa:
Perintah ps x
digunakan untuk melihat daftar proses dengan PID. Selanjutnya perintah kill
digunakanuntuk menghentikan proses sesuai PID. Dan untuk memastikan proses
telah dihentikan maka kita perintah jobs. Dan terlihat proses pwaktu.sh
sudah terminated.
KESIMPULAN:
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa shell merupakan suatu program yang
dibuat oleh user yang biasanya digunakan untuk memasukkan beberapa perintah
secara bersamaan yang menunggu di compile dan akan dijalankan sesuai syntax
yang ada dalam bash shell. Dalam penggunaannya, bash shell mempermudah user
untuk melakukan pekerjaan, contohnya dengan adanya perintah history. History
memudahkan user untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama
bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter. Selain itu,
ada pula bash script yang merupakan file yang berisi koleksi program yang dapat
dieksekusi. Bash script juga dapat diedit menggunakan editor vi, nano, maupun
vim. Dengan adanya editor, user bisa memanfaatkan proses pengeditan program pada
satu layar penuh.
DAFTAR PUSTAKA:
Anonim. (2018, Juli 11). Bahasa
Pemrograman Bash Script Linux. Retrieved from PusatHosting Wiki:
https://www.pusathosting.com/kb/linux/bash
Anonim. (2018, April 20). Cara Membuat dan Edit File Teks di Linux .
Retrieved from Tutorial Linux:
https://linux.tutorials.id/cara-membuat-dan-edit-file-teks-di-linux/
Putra, F. A. (2018, Maret 24). Laporan Praktikum Sistem Operasi.
Retrieved from Academia:
https://www.academia.edu/38944538/LAPORAN_PRAKTIKUM_SISTEM_OPERASI
LINK
BLOG:
https://shergyptoo.blogspot.com/2020/10/praktikum-5-bekerja-dengan-bash-shell.html
Komentar
Posting Komentar